Namun masalah utama petani perempuan Indonesia adalah kurang memiliki akses terhadap Tanah, beban ganda dan kurang menguasai teknologi pertanian.
Suman bukan hanya seorang petani biasa; ia adalah representasi anak muda yang memanfaatkan teknologi dan inovasi dalam pertanian. Kehadirannya membawa harapan baru di tengah tantangan regenerasi petani. Langkahnya sejalan dengan visi pemerintah yang menjadikan plan petani milenial sebagai salah satu andalan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Melalui inovasi, kolaborasi, dan pendekatan berkelanjutan, Pertamina EP membuktikan bahwa bisnis tidak hanya berbicara tentang financial gain, tetapi juga dampak sosial dan lingkungan.
Pada akhir abad ke-19, perkembangan desain bangunan mengalami perubahan besar. Seiring dengan munculnya revolusi industri, berbagai inovasi baru mulai memengaruhi konstruksi. Beton dan baja mendominasi sebagai materials utama, menggantikan bahan tradisional yang sebelumnya lebih umum digunakan.
Di tanah kelahirannya, Suman memilih jalan yang tidak banyak dilalui generasi muda: bertani. Dengan tekad kuat, ia mengembangkan budidaya padi dan memulai inovasi menggunakan pupuk organik serta agen hayati, sebuah langkah berani untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk sintetis kimia yang diketahui dapat merusak kesuburan tanah. Berbekal kemitraan dengan Pertamina EP Jatibarang Subject, Suman membentuk kelompok “Brigade Swasembada Pangan” bersama petani milenial lainnya. Di bawah naungan Program Jari Tangan, mereka mendirikan Kelompok Tani Mukti, yang bertujuan meningkatkan penghasilan petani, mengurangi pengangguran di kalangan pemuda, dan mengembangkan budidaya hortikultura.
Mewakili mahasiswa dari LBH Sikap Firman Lingga menyampaikan pada prinsipnya gerakan sosial yang kita lakukan bersama adalah gerakan untuk membela hak hak masyarakat,sejauh itu kami sangat mendukung dan siap bersama2 menyampaikan kepada pihak terkait bahkan mengawal proses hukum jika bapak ibu mendapatkan kriminalisasi.
Sebaliknya tanpa membeli pakan dari luar, ikan mas juga berkembang dengan memaksimalkan berbagai makanan yang sudah tersedia di lahan padi seperti gulma, telur keong mas, cacing dan mikro organisme yang terpelihara dengan sistem pertanian organik.
Dalam beberapa dekade terakhir, tren desain yang menekankan kesederhanaan dan efisiensi semakin populer. Warna netral dan material alami mendominasi berbagai proyek pembangunan. Ruang terbuka tanpa sekat memberikan kesan lebih luas dan fungsional. Setiap elemen dalam desain memiliki tujuan jelas tanpa tambahan dekorasi berlebihan.
Menurutnya untuk menilai secara rinci risiko runtuhnya bendungan tailing, diperlukan informasi geologis di lokasi bendungan yang diusulkan dan PT DPM tidak menyediakan informasi tersebut sama sekali.
2. Ahli Teknik Sipil dan Pembangunan Dam/Bendungan Internasional Dr. Richard Meehan, yang dilibatkan oleh masyarakat dan Sekber advokasi tambang, seorang ahli dengan pengalaman fifty tahun di bidang stabilitas bendungan di zona gempa telah meninjau desain tambang, mengungkapkan kekhawatiran yang besar terhadap bendungan tailing (TSF) yang akan dibangun oleh tambang dan menyimpulkan bahwa bendungan tailing atau limbah tambang akan memiliki risiko tinggi runtuh karena berada di atas struktur tanah yang tidak stabil karena terbentuk dari Toba Tuff, berada di daerah dengan curah hujan tinggi dan lokasi bendungan yang diusulkan juga merupakan zona dengan gempa paling aktif di dunia dan dekat dengan jalur patahan yang telah memicu tsunami Boxing Working day tahun 2004.
Dalam pemaparannya Pastor Alsis Goa dengan judul “Dari Economicus Menuju Humanus – Ecologicus Teologis Tanah”, menekankan bahwa pertanian harus dimulai dari hulu yakni lahan, keterbatasan lahan menjadi persoalan kita selama ini. Bahkan menurut beliau, konsorsium pembaharuan Agraria menyebutkan banyaknya konflik tanah disekitar kita, karena adanya ketimpangan penguasaan Tanah dimana sekarang banyak diperuntukan untuk aspek bisnis dan juga industri ekstraktif termasuk pertambangan, Foodstuff estate, alih fungsi lahan menjadi pemukiman dan lain lain.
Kita sangat membutuhkan dan mengharapkan kontribusi dan komitmen mereka untuk membangun kabupaten Dairi melalui gagasan dan tindakan nyata.
Kelompok ini fokus pada pemanfaatan lahan pekarangan dan sawah, terutama di musim kemarau. Dengan menerapkan konsep ramah lingkungan, mereka memanfaatkan pupuk organik yang terbukti mampu meningkatkan pH tanah sekaligus mempercepat waktu panen padi. “Semoga plan yang dikembangkan bersama Pertamina EP dapat menarik generasi muda untuk mengembangkan sektor pertanian, menciptakan generasi petani yang peduli dengan lingkungan serta membuka peluang usaha baru di bidang pertanian,” ujar Suman. Generasi Muda, Kunci Ketahanan Pangan
Gerakan Masyarakat Dairi juga mengajak informasi lebih lanjut semua komponen masyarakat yang peduli pada keselamaatan rakyat, kelestarian lingkungan hidup dan peduli pada ancaman risiko bencana dari proyek ini untuk membangun solidaritas seluas-luasnya, #DairiMemanggil semua untuk mendesakkan tuntutan ini sekuat-kuatnya, demi tanah dan air Dairi, demi Tuhan dan leluhur yang sudah memberikan kesempatan rakyat Dairi mendapatkan berkat dari tanah Dairi yang subur ini.
"Sebagaimana kita tahu, wilayah di Biak itu dikelilingi oleh lautan, sehingga mayoritas masyarakat di sana adalah nelayan.